Chapter 04 : Royal Academy (Part 04)
“Tunggu, tunggu, tunggu dulu, Fia-sensei!!”
Aku mencoba untuk menghentikan
Fia-sensei yang mulai bercerita tentang masa lalunya yang dramatis.
“Ada apa, Haruto-sama? Aku
bahkan belum memasuki cerita intinya lho.”
“Itu dia! Itu dia masalahnya!
Mengapa kamu tidak menceritakan intinya saja padaku!?”
― Dasar, menceritakan masa lalu
itu boleh saja, tapi setidaknya tolong simpan bagian dramatisnya! Bisa-bisa aku
terbawa suasana tahu!
Aku menghela napas.
“Fia-sensei… Masa lalumu itu
sangat mengharukan, tapi bisakah kau percepat sedikit? Aku juga harus masuk ke
kelas hari ini.”
Ini sedikit tidak sopan, tapi
aku harus segera menyelesaikan permasalahan ini kemudian kembali ke kelas.
“Mumumu, aku mengerti, kok.”
Fia-sensei tampaknya merasa
sedikit kesal dengan hal itu.
“Seperti yang sudah kuceritakan,
aku bertemu dengan Shinichi-sama dan Shiho-sama 500 tahun yang lalu. Saat itu,
sosok mereka sangatlah mengagumkan. Tapi suatu hari, mereka berdua harus
meninggalkan Kerajaan Conscience.”
Fia-sensei mengambil napas
sejenak kemudian melanjutkan ceritannya.
“Sebelum pergi, mereka
menemuiku.”
“Menemui Fia-sensei?”
Entah kenapa aku merasa
penasaran dengan hal itu.
“Ya. Mereka memberikan sebuah
pesan―
Tidak, mereka memberikan sebuah ramalan kepadaku.”
“Ramalan?”
Aku benar-benar tertarik dengan
hal itu.
“Ya, ramalan. Apa kamu tertarik
dengan isi ramalan itu?”
Fia-sensei mencoba untuk
menggodaku dengan itu.
“Kuh..”
“Bagaimana? Penasaran?
Penasaran, ‘kan!?”
(O-Orang ini!! Menjengkelkan sekali!!)
“Y-Ya, itu benar! Aku penasaran!
Karena itu, beritahu aku!”
“Fufufu…”
Fia-sensei menertawakanku. Sial,
akan kubalas perbuatanmu ini!
“Dalam 500 tahun ke depan, cucu kami pasti akan datang kembali ke
tempat ini. Saat waktu itu datang, dukung ia dengan segala yang kau miliki.”
Eh?
Apa? Apa itu? Apa baru saja Fia-sensei katakan? Jangan-jangan itu adalah ramalannya!?
“Itu benar, Haruto-sama. Itulah ramalan yang Shinichi-sama dan Shiho-sama
berikan kepadaku.”
Seakan bisa membaca pikiranku, Fia-sensei mengatakan hal itu dengan bangga.
― Tak kusangka kakek dan nenek membuat
ramalan seperti itu― Tidak, tunggu dulu! Bagaimana caranya membuat
ramalan seperti itu? Mungkinkah kakek dan nenek sudah memperkirakan semuanya
sampai saat ini!? Memprediksi bahwa aku akan datang ke dunia ini!? Tidak mungkin!!
Tanpa sadar aku tersenyum lebar.
(Hahaha!! Seperti yang diharapkan dari kakek dan nenek, tidak pernah
berhenti membuatku kagum!!)
Hm? Tunggu dulu... Kalau tidak salah ramalan tadi itu....
“Kuku... Kukuku....”
“Haruto-sama?”
“Kuhahahaha!!!”
Aku tertawa. Entah kenapa saat ini aku tertawa seperti iblis.
“Fia-sensei, itu adalah ramalannya kan?”
“Ya. Itu benar.”
“Kalau begitu, bukankah seharusnya kau melayaniku?”
“Hah?”
Sepertinya Fia-sensei masih belum menyadarinya.
“Fia-sensei? Bukankah tadi sudah disebutkan dalam ramalan itu. Fia-sensei
diperintahkan untuk menolongku ketika datang ke dunia ini, benar kan?”
“Ya, itu benar―”
Kukuku... Apa kau akhirnya menyadarinya?
“T-Tidak mungkin, aku... Aku....”
“Benar! mulai saat ini, kau adalah kaki tanganku!!”
**********
“Baiklah, Aku akan menjadi kaki tanganmu.”
Fia-sensei yang terlihat sangat kesal dengan kekalahannya melipat kedua
tangannya di dada sambil menatapku.
“Jadi, apa yang harus kulakukan sebagai kaki tanganmu? Kau takkan
menjadikanku sebagai budak pemuas nafsumu, ‘kan?”
“Tentu saja tidak!”
Dia benar-benar kesal.
“Hmm...”
Apa yang harus kukatakan? Tidak, sejak awal aku tidak berniat untuk
menjadikannya sebagai kaki tanganku. Aku hanya bermaksud untuk membalas
perbuatannya saja.
Tapi, benar juga ya....
“Fia-sensei, Bisakah kau mengganti namaku di daftar murid sekolah ini?”
“Apa maksudmu?”
“Maksudku,nama ‘Katsuo’ itu berbahaya, ‘kan? Jika orang-orang meengetahui
kalau aku adalah cucu dari Sang Pahlawan. Entah apa yang akan terjadi....”
“Fumu, aku mengerti. Jadi, kau ingin mengganti namamu menjadi apa,
Haruto-sama?”
Ini dia saat yang kutunggu-tunggu. Hal yang sudah lama kunantikan, akan
kuwujudkan di dunia ini.
“Namaku mulai saat ini adalah.....”
**********
“Yosh, dengan ini namamu sudah diganti.”
“Terima kasih, Fia-sensei. Kalau begitu, mungkin sebaiknya aku segera pergi
ke kelas―”
“Tunggu dulu!”
Fia-sensei mencegahku sebelum keluar dari ruangan.
“Ada apa?”
“Sebelum itu, aku ingin menanyakan sesuatu. Pedang yang kau gunakan itu―”
Tiba-tiba Fia-sensei terdiam.
“Fia-sensei?”
“Aku merasakan kekuatan sihir yang sangat besar! Apa-apaan kekuatan sihir
ini? Terasa begitu dalam dan sangat luar biasa. Aku tidak bisa melihat batasan dari kekuatan sihir ini....”
Eh? Kekuatan sihir yang sangat besar dari Fia-sensei? Monster? Tidak, itu
tidak mungkin. Kita sedang berada di ibukota. Kalau begitu, siapa?
― Ah.
“Fia-sensei, kemungkinan besar itu adalah kekuatan sihir milik Hatsumi! Aku
harus segera kembali ke kelas!”
“Tunggu! Hatsumi-chan tidak berada di kelas saat ini!”
“Eh? Lalu, dimana?”
“Mereka seharusnya sedang berada di arena sekolah untuk kelas praktek.”
“Kelas praktek?”
Jadi begitu! Itulah mengapa Hatsumi mengeluarkan kekuatan sihirnya!
Tapi, kenapa kau menggunakannya!? Bukankah aku sudah melarangmu!? Jangan-jangan
kau menggunakannya karena keadaan darurat? Tapi, keadaan seperti apa?
“Sial!”
“Tunggu, aku juga ikut. Sebagai kepala sekolah, aku harus memastikan apa
yang terjadi sehingga kekuatan sihir sebesar itu muncul.”
Sebenarnya cukup beresiko jika membawa Fia-sensei, tapi aku tidak bisa
berbuat banyak. Ini adalah sekolahnya, dan yang lebih penting lagi dia sudah
mengetahui rahasia kami.
“Ayo!”
**********
“Apa ini?”
Sesampainya di arena, aku melihat sesuatu yang mengejutkan.
Hatsumi sedang melawan dengan seorang perempuan dan meniru gerakanku.
Setelah itu, dia membuat sebuah badai angin dengan sihir miliknya.
“Sial!”
Aku menarik pedangku dari pinggangku kemudian menebaskannya ke arah badai
yang Hatsumi buat.
Dalam sekejap badai itu dapat aku hilangkan, namun...
“Yang tadi itu cukup mengesankan, Hatsumi....”
Aku harus mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sini.
“Jadi, apa yang
sebenarnya terjadi di sini?”
Kalau kau
menggunakannya untuk tujuan
yang salah, aku akan menghukummu.
□□□
Share This :
0 Comments