Chapter 09 : Menghibur Tuan Putri ②
Makan siang dengan kaisar dan yang
lainnya sudah berakhir.
Kami semua pergi ke luar untuk masuk
ke pemandian air panas.
Karena ini adalah pemandian air panas
untuk pertama kalinya sejak aku datang ke dunia ini, aku hanya menantikan
pemandian air panas secara diam-diam karena aku diminta untuk menghibur Tuan Putri.
Ketika aku pergi ke luar, ada tiga
kereta.
Entah kenapa aku memiliki perasaan yang
sangat buruk.
Mengapa repot-repot membuat 2 gerbong
yang cukup bagus menjadi 3 gerbong?
"Kalau begitu, karena kita
menyiapkan 3 kereta, jadi silakan bagi dan naik masing-masing."
"Ayah, omong-omong, bagaimana cara
membaginya?"
"Tentu saja, aku dan Orton,
Carla dan Ashley, kau dan Sheria-chan."
"Aku rasa itu benar....."
"Kita juga sama tapi, karena
para ibu ingin berbicara satu sama lain untuk pertama kalinya dalam waktu yang
lama, jadi tidak ada pilihan lain kan? Karena itu, Sheria-chan dan Leo harus
rukun di kereta."
Sambil berkata begitu, ayahku
mendorong punggungku.
Setelah kehilangan keseimbangan, aku
melangkah beberapa langkah dan berhenti di depan tuan putri dan mata kami saling
bertemu.
"U, Uhm, senang bertemu
denganmu..."
Aku merasa canggung, jadi aku memberi
salam ringan untuk saat ini.
"Kalau begitu, tidak ada
gunannya kita berbicara di sini, kita akan menuju ke sumber air panas. Semuaya,
naik ke kereta."
Ayah mendorongku dan tuan putri ke
kereta bagian belakang.
Setelah berhasil menempatkan Leo dan
Sheria di kereta yang sama, Diork berbicara kepada sahabatnya, Orton.
"Rasanya, aku merasa rindu
ketika aku melihat dua orang itu."
"Ya, ketika kita pertama kali
dibuat untuk naik kereta bersama ketika kita berusia lima tahun, itu sangat
canggung."
"Ya, karena aku harus
menghiburmu, aku bertanya-tanya bagaimana aku harus berbicara denganmu~ tapi itu hanya pada awalnya, kami
segera menjadi teman, dan sekarang kami telah menjadi sahabat terbaik yang tak
tergantikan."
"Itu benar, itu sebabnya mereka
akan rukun tanpa masalah."
Pada waktu itu,
"Umm... Aku Leons."
"Ah, ya. Aku Sheria."
""...""
Kami hanya mengatakan nama kami satu
sama lain dan kami jatuh diam.
Ini sangat canggung, sejak aku lahir
di dunia ini, aku hanya berbicara dengan orang yang sama setiap hari, jadi aku
tidak bisa memikirkan percakapan dengan orang yang kutemui untuk pertama
kalinya.
Tapi, aku harus berbicara dengannya segera,
tidak peduli apa......
"B, Berapa umur tuan putri
sekarang?"
Padahal aku sudah berbicara kepadanya
dengan keberanian besar, tetapi dia menggigitku.
"Sherry."
"Ya?"
Suara Tuan Putri terlalu kecil sehingga
aku tidak bisa mendengarnya dengan baik.
"Tolong panggil aku Sherry tanpa
honorific."
Tuan putri menatap mataku dan berkata.
Bolehkah
untuk orang termuda dari keluarga
bangsawan sepertiku
memanggil tuan putri julukan untuk berada di tempat informal sepertiku?
Namun, aku merasa tidak ada gunanya menolak di
sini......
"Saya menger― Aku mengerti. Kalau begitu, panggil aku Leo ya?" (TLN: dia mengubah gaya bicaranya yang
sebelumnya formal)
Bagaimanapun, aku memutuskan untuk mengikutinya.
Lalu, aku meminta sesuatu yang konyol untuk
memanggilku dengan nama panggilan....
Aku mungkin telah mengatakan sesuatu
yang tidak perlu...... Apa itu tidak apa-apa?
"Leo-kun, kan. Saya mengerti."
Sepertinya, aku tidak perlu khawatir.
Sherry menjawab sambil tersenyum.
Aku merasa lega dalam hatiku.
Tapi, ada sesuatu yang salah dengan itu.....
"Ngomong-ngomong, Sherry masih
memakai kalimat
baku!"
Ah, aku melakukannya.
Apa yang sudah aku katakan?
Selain itu, aku telah mengatakan sesuatu yang
keterlaluan.
Ini bukan masalah kalimat
baku atau bukan....
"Aku tidak apa-apa
memakai kalimat baku."
"B, Benar juga...."
Sepertinya, itu tidak membuat Sherry marah entah
bagaimana.
"Fufufu, Ngomong-ngomong untuk pertanyaan
tadi, aku berumur lima
tahun."
Oh iya, aku mengajukan pertanyaan seperti itu
....
"5 tahun? Itu sama
denganku."
"Umur yang sama? Aku pikir kamu lebih tua dariku."
"Eh, Kenapa!?"
Aku tidak lebih tinggi dari Sherry,
mengapa kamu berpikir seperti itu?
"Karena aku bisa melihat gerakan
yang dewasa dari
pertama kali aku turun dari kereta sampai waktu makan siang."
"B, Begitukah? Aku rasa Sheery juga tidak jauh
berbeda?"
Salam yang aku berikan kepada ayah tampak seperti
orang dewasa.
"Tidak, aku tidak bisa makan
sampai titik itu dengan baik."
Apa itu tentang
cara memakai pisau?
Dalam hal ini, mudah untuk
menggunakannya karena itu digunakan dalam kehidupan sebelumnya.
"B, Benarkah~?"
"Itu benar. Ngomong-ngomong, apa yang biasanya Leo-kun
lakukan?"
"Biasanya? Membaca buku, menuangkan kekuatan sihir ke dalam batu sihir, berlatih sihir."
"Eh? Kamu sudah bisa menggunakan sihir?"
"Aku hanya bisa menggunakannya
sedikit."
"Enaknya~ Sihir
apa yang bisa kamu gunakan?"
Sherry bertanya padaku dengan matanya
yang bersinar.
"Sihir penciptaan."
"Eh!?"
Sudah
kuduga, kamu akan kecewa mendengar bahwa itu
adalah sihir penciptaan.....
"Sihir apa itu!? Kedengarannya luar biasa! Bisakah kamu ceritakan padaku sihir macam
apa itu?"
Sherry sangat penasaran dan bertanya.
"Apa!? Apa kamu tidak
berpikir kalau
itu tidak kompeten?"
"Mengapa?"
"Tidak, tidak ada apa-apa."
Sepertinya, Sherry tidak tahu bahwa sihir penciptaan
disebut tidak kempeten.
"Ah, sepertinya sudah tiba. Tolong
ceritakan lebih banyak tentang sihir penciptaan padaku nanti ya."
"Y, Ya. Aku mengerti."
Ketika keluar dari kereta, seluruh tempat tertutupi oleh
uap.
"Yosh, karena semua orang sudah ada di sini, kita akan memiliki pemandian air panas!"
Pemandian air panas dibagi menjadi pemandian pria dan pemandian wanita,
sehingga pemandian pria dan wanita dibagi dalam perjalanan ke pemandian air
panas.
Itu artinya, kaisar akan berbicara dengan ayah.
Aku ingin tahu apakah aku dapat menikmati pemandian
air panas....
Dan, tiga orang yaitu aku, kaisar dan ayah memasuki pemandian air panas.
"Fuuh, aku akan menenggelamkan tubuhku~."
"Pemandian air panas benar-benar
menyembuhkan setiap kali
kamu datang ke sana."
"Kenapa tidak ada pemandian air panas di ibukota
kekaisaran ya~"
" Ayahku mengatakan sepertinya
itu masalah geografis."
"Aku sama sekali tidak mengerti apa-apa tentang itu."
Aku juga memiliki sedikit tentang
kondisi yang bisa menjadi pemandian air panas dalam ingatanku di kehidupan sebelumnya, tapi aku tidak tahu cukup untuk menjelaskannya.
"Yah, jangan khawatir tentang
detailnya."
"Ya, omong-omong, Apakah Leo-kun merasa enak tentang pemandian air panasnya?"
"Y, Ya, ini enak."
Aku terkejut karena aku diberitahu tiba-tiba.
"Begitu, aku dengar kamu seumuran dengan Sheria, jadi itu
akan membantu jika kamu rukun mulai sekarang."
"Y, Ya."
"Dan juga, apa Sheria ku imut?"
"Ha, eh? Y, Ya."
Tiba-tiba aku ditanya tentang hal-hal yang aneh, jadi aku membuat jawaban yang aneh.
"Begitu, begitu."
Kaisar tertawa senang setelah melihatku yang
panik.
Pada waktu itu.
"Sheria-chan, bagaimana
pemandian air panasnya?"
"Rasanya enak dan menghangatkan ke bagian dalam tubuh."
"Untuk sesuatu seperti ini ada di dekat sini... Aku iri pada Carla! Apa kamu masuk setiap
hari?"
"Aku tidak masuk setiap hari. Aku
sudah terlalu sibuk
sejak Leo lahir."
"Eh~, itu sayang sekali. Ngomong-ngomong tentang Leo,
bagaimana ketika berada kereta bersama Leo berduaan, Sheria?"
"Eh, bagaimana?"
"Apa yang kalian bicarakan di kereta?"
"Umm, Kami mulai dengan berbicara tentang
bagaimana kami saling memanggil satu sama lain, dan kami memakainya ketika kami
berbicara tentang apa yang kami lakukan ketika kami berusia lima tahun."
"Oh, kalian cukup
banyak bercerita.
Ngomong-ngomong, apa yang Leo pakai untuk memanggil Sheria-chan?"
"... Aku memintanya untuk memanggilku Sherry."
Katanya dengan malu-malu.
"Arara, sudah sejauh itu? Fufufu, mulai sekarang kuserahkan Leo padamu."
"Y, Ya."
Lalu ada Sherry ketika aku naik ke kereta.
"Apa pemandian
air panasnya enak?"
"Ya, itu terasa
sangat enak."
"Itu bagus. Sudah
kuduga,
pemandian air panas itu memang
enak ya."
"Itu benar ya, aku ingin masuk lagi.
Ngomong-ngomong, bisakah kamu melanjutkan cerita sebelumnya?"
"Umm, kalau tidak
salah penjelasan dari sihir
penciptaan?"
"Ya, tolong beri tahu aku."
"Umm, sederhananya, sihir penciptaan
adalah sihir yang menggunakan kekuatan sihir dan material untuk membuat sesuatu."
"Apa yang bisa kita buat?"
"Ada hal-hal yang tidak bisa
dibuat hanya dengan kekuatan sihir, tetapi jika kamu memiliki material, kamu dapat membuat
sebagian besar hal."
"Luar biasa kamu bisa membuat
banyak hal ya."
"Benarkah begitu?
Omong-omong, atribut apa yang dimiliki Sherry?"
"Menurutmu apa? Coba tebak."
"Eh~"
Aku tidak bisa membayangkan sama
sekali.... Tidak ada pilihan lain, ayo gunakan appraisal!
Sheria vector Lv. 1
Age: 5
Tribe: Human Tribe
Occupation: Princess
Physical strength: 3/3
Magic: 11/11
Power: 3
Speed: 3
Luck: 500
Attributes: None, water,
lightning, ice, fascination
Skill
Water magic Lv.1, Lightning magic
Lv.1,
Ice magic Lv.1, Charmed magic Lv.1,
Non-attribute Magic Lv.1
Title
None
Oh, dia memiliki 5 atribut dan 3 atribut unik.
Dan keberuntungannya 50 kali lipat dari yang normal (aku tidak mengatakan orang)
"Mungkinkah, kamu memiliki elemen air?"
"Ah, kau benar."
"Yay―"
"Tapi, aku juga memiliki non-atribut,
petir, es, dan daya tarik."
"Eh!? Bukankah itu terlalu banyak? Itu terlalu
hebat."
"Kau tahu, ayahku memberitahuku bahwa keluarga
kerajaan memiliki banyak atribut sejak lama."
"Hee~"
Aku ingin tahu apakah anak memiliki
banyak ketika orang tuanya memiliki banyak atribut ya?
"Oh, ngomonng-ngomong kamu sudah menghentikan kalimat baku?"
Ketika aku menyadari hal itu, Sherry berhenti menggunakan
kalimat baku tanpa
sadar.
"Umm, saya lupa."
"Mari kita berhenti mengatakan kalimat
baku."
Aku juga, tidak mau menggunakan sesuatu yang penuh hormat.
"Aku mengerti. Ah~Meskipun
aku berusaha keras untuk menunjukkannya dengan anggun~"
"Kamu tidak harus melakukan itu.
Sherry itu imut meskipun kamu berbicara dengan normal."
"T, Terima kasih."
Wajah Sherry memerah.
Dia malu..... Imut sekali~
Ah, aku mengatakannya berkali-kali, tapi aku bukan lolicon!
Karena tubuh dan pikiranku berusia 5 tahun.
"Ngomong-ngomong, karena kaisar dan yang lain mulai besok akan mengunjungi hutan iblis, dan mengatakan itu berbahaya
bagi kita
untuk jauh dari rumah, tapi
apa yang akan kita lakukan?"
"Hmm... Ah, tunjukkan padaku sihir penciptaan."
"Ya, boleh kok. Aku akan membuat sesuatu
besok."
"Yeay ~, itu
janji!"
"Ya, aku berjanji."
Setelah itu, kami tiba di rumah dan makan malam
bersama, dan hari pertama kunjungan kaisar berakhir.....
Share This :
0 Comments