Chapter 20 : Akhir dari Strategi Dungeon
Satu malam telah berlalu sejak aku
mengalahkan Rock Bird di lantai 40.
Saat ini, aku sedang sarapan dengan jii-chan
di dalam ruang makan kosong.
Menunya adalah sepotong roti.
Aku memeriksa statusku sambil
memakannya.
Setalah mengalahkan Rock Bird, sejauh
mana levelku naik?
Leonce Forster Lv.45
Age: 8
Tribe: Human
Occupation: Creator
Physical strength: 209×10⁴ / 209×10⁴
Magic power: 200×10⁶/ 200×10⁶
Power: 113×10⁴×1.5 (169.5×10⁴)
Speed: 130×10⁴×1.5 (195×10⁴)
Luck: 1000
Attributes: None, Creation
Skills:
Appraisal, Creation Magic Lv.4,
Non-Attribute Magic Lv.5, Magical Operation Lv.5,
Innocence Lv.2, Swordsmanship Lv.7,
Magic Detection Lv.3
Titles:
A person with memories from a different world,
Sage
Aku rasa umur 8 tahun tidak akan mencapai
level seperti ini tapi... (Aku tidak peduli dengan status lagi)
Dan level Elena juga telah naik.
<Devil Sword Elena Lv.3>
It can talk with the owner
Absorb the magical power of a large
number of owners and strengthen sharpness and durability
Ability increases as the level goes up
Self-healing ability
Lv.3… Recovers the physical strength
of the attacked owner
Creator: Leonce Forster
Kemampuan ini mungkin tidak diperlukan
bagi diriku yang sekarang ...
Aku memiliki kekuatan fisik yang luar
biasa.
Selain itu, aku belum menerima
serangan sejak masuk ke dungeon.
Yah, meskipun aku tidak pernah
berpikir apa yang akan terjadi...
Kemudian, setelah sarapan, kami
memiliki semua peralatan yang kami butuhkan
"Kalau begitu, ayo kita
berangkat." (Kent)
Kami meninggalkan lantai 40.
Saat mencoba masuk ke lantai 41
Tiba-tiba, di setiap bagian di lorong
menyala merah.
Ini adalah... <Trap Trace>.
"Jii-chan, berhenti!" (Leo)
"Ya, warna merah ini apa?"
(Kent)
"Cahaya ini menerangi tempat jebakan
dengan warna merah." (Leo)
"Begitu ya, jika tidak ada ini, kita
akan menjadi lengah dan menyentuh jebakannya..." (Kent)
Itu memang benar...
Dengan jumlah ini, kami pasti akan
menyentuhnya.
"Tapi mengapa itu tiba-tiba
keluar padahal itu tidak ada sebelumnya?" (Leo)
"Itu mungkin bertujuan untuk mengalahkan
kita di tempat yang membuat lengah." (Kent)
"Itu menakutkan ya ... Pokoknya
kita harus melanjutkan dengan hati-hati." (Leo)
"Kita tidak punya pilihan selain
melakukan itu." (Kent)
Kemudian kami melanjutkan dengan
hati-hati sambil menghindari tanda merah di tanah dan dinding.
Dan Gargoyle keluar di lantai ini...
Gargoyle itu seperti patung batu yang
terbang di langit.
"Haah, ini adalah lantai dari
pembunuh pendekar pedang itu." (Kent)
"Apa maksudnya?" (Leo)
"Pendekar pedang tidak bisa
mengalahkan jika tidak mendekat." (Kent)
"Itu benar." (Leo)
Kamu tidak bisa mengenainya dengan
pedang kecuali jika kamu mendekat.
"Dan jika lawannya adalah sesuatu
yang terbang, kamu harus banyak bergerak." (Kent)
"Ah, aku mengerti. Karena itulah
ada kemungkinan untuk menginjak jebakan itu.” (Leo)
"Seperti itulah." (Kent)
"Jika begitu, aku akan mengalahkannya dari sisi lain dengan
sihir." (Leo)
"Ini mungkin bertujuan
mengurangi kekuatan sihir dari seorang penyihir, tapi itu tidak masalah bagi
Leo." (Kent)
"Itu benar." (Leo)
Segera setelah berbicara seperti itu,
aku menembakkan sihir tanah ke arah Gargoyle.
..... Tapi, itu dengan mudah
dihindari oleh Gargoyle.
"Apakah kamu serius...."
(Leo)
Dia bisa menghindarinya?
"Leo tidak berlatih untuk
menembakkan sihir, jadi sulit untuk mengenai lawan yang kecil kan?" (Kent)
Memang benar, mereka yang dapat
menggunakan sihir biasanya berlatih untuk menembakkan sihir...
"Apa yang harus kulakukan...."
(Leo)
“Ini juga latihan. Di sini kamu dapat
menemukan trik untuk menembakkan sihir." (Kent)
"Ya~" (Leo)
Untuk saat ini, ayo coba untuk membangun
banyak sihir dan tembakkan ke arah Gargoyle.
..... Tapi, tidak ada satupun yang
mengenainya.
Apa yang harus kulakukan untuk mengenainya?
Hal pertama yang terlintas dalam
pikiranku adalah memprediksi arah pergerakan lawan.
Hal berikutnya yang terlintas dalam
pikiranku adalah meningkatkan kecepatan sihir.
Untuk saat ini, aku memutuskan untuk
mencoba keduanya.
Berbicara tentang sihir yang cepat,
itu adalah sihir angin.
Jadi aku menggunakan banyak kekuatan sihir
untuk membuat sihir angin.
Lalu, prediksi pergerakan lawan dan
lepaskan!
Aku bisa mengalahkan Gargoyle dengan
pukulan yang indah.
"Itu tertembak dengan cukup
cepat. Bahkan penyihir yang cukup kuat tidak bisa mengenai monster saat ini lho?"
(Kent)
"Itu karena pelatihan khusus
dengan Jii-chan, aku bisa membaca gerakan lawan." (Leo)
"Begitu ya. Tapi sihir angin itu
juga luar biasa." (Kent)
"Terima kasih." (Leo)
Setelah itu, kami melanjutkan dengan
perhatian pada jebakan, dan melanjutkan ke lantai 45 selama seminggu.
Meskipun butuh waktu untuk
menghindari jebakan, lantainya menjadi lebih besar dan lebih luas, jadi
kecepatan untuk naik satu lantai adalah dalam sehari.
Ngomong-ngomong, drop dari Gargoyle
adalah permata.
Permata ini sangat mengkilap dan
indah.
Dan, akhirnya pertempuran bos dari
sekarang.
"Kali ini, musuhnya kuat
mengingat kesulitan sejauh ini." (Kent)
"Itu benar." (Leo)
Karena tingkat kesulitan tiba-tiba
meningkat dari lantai 41...
"Karena itu, berhati-hatilah."
(Kent)
"Ya, aku mengerti." (Leo)
"Kalau begitu, ayo pergi."
(Kent)
Ketika kami memasuki ruang bos, ada
seekor naga dengan panjang total 2-3 meter.
"Ini adalah Wyvern." (Kent)
"Ooh, ini adalah naga yang pertama!"
(Leo)
"Tidak, Wyvern lebih lemah dari
Naga." (Kent)
"Wyvern itu bukan Naga?"
(Leo)
"Ya, bisa dibilang itu adalah
produk gagal." (Kent)
"Begitu ya~" (Leo)
"Jika itu adalah Naga, bahkan
jika aku dan Baa-san bertarung melawannya, bahkan jika kami bisa mengusirnya, kami
tidak bisa mengalahkannya." (Kent)
"Seperti yang diharapkan dari
Naga." (Leo)
Itulah monster terkuat.
『Gua~~~~~~~』
Wyvern itu berteriak.
"Berhati-hatilah karena Wyvern
adalah lawan yang bisa kumenangan sendiri pada menit terakhir!" (Kent)
"Bukankah itu artinya Wyvern itu
sendiri cukup kuat!" (Leo)
Sambil mengatakan itu, aku menyerang
dengan sihir angin kesukaanku baru-baru ini.
Karena Wyvern tidak mencoba
menghindari sihirku, jadi itu mengenainya dengan sempurna.
Namun, tampaknya hampir tidak ada
kerusakan...
"Ini luar biasa." (Leo)
"Sihir bisa digunakan untuk
membutakannya!" (Kent)
"Aku mengerti. Kalau begitu, aku
akan menggunakan Elena setelah waktu yang lama." (Leo)
(Apakah kamu akhirnya menggunakanku?)
(Elena)
(Maaf. Aku akan
menggunakanmu sebanyak mungkin mulai sekarang.) (Leo)
Pertama, tembakkan sihir air ke mata
Wyvern.
Setelah melihat itu mengenainya, aku
mendekat dengan kecepatan penuh dan mengayungkan Elena di leher Wyvern.
Kemudian, aku berhasil menjatuhkan
kepala Wyvern tersebut dengan mudah.
“.... Huh? Aku mengalahkannya~” (Leo)
"Aku juga tidak bisa melihat
kecepatan barusan ho." (Kent)
Kalau dipikir-pikir, aku lupa
(sengaja) bahwa statusku berbahaya.
"I-Itu karena
levelnya." (Leo)
"Memang benar, jika kamu berkata
begitu, semua bos dungeon dikalahkan oleh Leo sendirian." (Kent)
"I-Itu benar! Kita sudah sampai
di tempat yang sangat dalam." (Leo)
"Itu benar. Apakah bos
berikutnya adalah bos terakhir?" (Kent)
"Kuharap begitu." (Leo)
Saat mengatakan hal itu, sebuah batu sihir
besar jatuh dari Wyvern.
"Sudah lama
sejak batu sihir besar terakhir." (Kent)
"Di mana kamu melihatnya
sebelumnya?" (Leo)
"Dungeon Raja Iblis."
(Kent)
"Batu sihir Raja Iblis?"
(Leo)
"Bukan milik Raja Iblis, tetapi
bawahannya." (Kent)
"Apa yang terjadi dengan batu sihir
Raja Iblis?" (Leo)
"Setelah mengalahkan Raja Iblis,
aku tidak melihat batu sihirnya karena itu tidak keluar dan terkubur di Hutan Iblis." (Kent)
"Jadi itu terkubur ya."
(Leo)
Itu mengejutkan.
Apakah di itu sebenarnya orang yang
baik?
"Ya, meski begitu aku butuh
bukti bahwa aku telah mengalahkan Raja Iblis, jadi aku menggunakan batu sihir dari
bahawan Raja Iblis." (Kent)
"Hee~" (Leo)
"Kalau begitu, ayo lakukan yang
terbaik di dungeon karena mungkin tinggal sebentar lagi!" (Kent)
"Ya!" (Leo)
Aku menaruh batu sihir besar itu di
ranselku.
"Ngomong-ngomong, apakah ransel
itu memiliki penyimpanan di ruang yang berbeda?" (Kent)
"Itu benar?" (Leo)
"Seperti yang kupikirkan."
(Kent)
"Huh? Kamu tidak terkejut?"
(Leo)
"Aku sudah lelah ...."
(Kent)
Hm, Lelah?
Pasti, Jii-chan sudah bosan dengan
kehidupan di dungeon yang panjang ini.
Kemudian masuk ke tenda dan mengambil
hari libur.
Strategi di lantai 46 dimulai pada
hari berikutnya.
Dari lantai 46, monster selain bos
yang keluar sampai sekarang keluar.
Semua monster memiliki level tinggi
dan ada banyak.
Sejak itu, area di setiap lantai
telah berkembang lagi, dan jumlah jebakan telah meningkat pesat...
Karena itu, butuh sekitar 10 hari
untuk sampai ke ruang bos di lantai 50.
Dan mungkin kami sudah berada di
depan kamar bos terakhir.
"Akhirnya kita bisa sampai di
sini." (Kent)
"Ya, itu sungguh perjalanan yang
panjang." (Leo)
"Apakah sudah sekitar sebulan
sejak kita memulai strategi untuk mencapai ke sini?" (Kent)
"Itu mungkin akan berakhir di sini."
(Leo)
"Ya, kalau begitu ayo kita masuk."
(Kent)
Ketika masuk ke dalam, ada monster
humanoid yang menakutkan.
Aku segera melakukan
<Appraisal> ...
<Mad Demon Lv.80>
Physical strength: 11000
Magic power: 12000
Power: 8380
Speed: 9300
Luck: 30
Attribute: Darkness
Skill
Dark Magic Lv.9
Ini sekuat Jii-chan pada saat masa
kejayaannya...
"Ini adalah Demon." (Kent)
"Sepertinya begitu." (Leo)
"Leo, kali ini aku juga akan
bertarung ." (Kent)
"Aku mengerti." (Leo)
Alasannya sederhana. Itu karena musuhnya
kuat.
Aku mengkonfirmasikannya dengan Jii-chan
dan menghadapi musuh.
Kemudian Mad Demon itu menyeringai
dan menghilang ke dalam kegelapan.
"Eh?" (Leo)
『Kakin!!』
Aku mendengar pedang menghantam dari
belakang.
Ketika melihat ke belakang, Jii-chan
melindungiku dari serangan dari Mad Demon.
"Jii-chan!" (Leo)
"Aku sudah terlalu tua, tetapi
jika aku masih menggunakan <Breakthrough>, statusku akan 10 kali lebih
tinggi dan aku bisa bertarung!" (Kent)
Kemudian Demon itu kembali menghilang.
"Tapi, waktu bonus akan berakhir
sekitar 3 menit." (Kent)
"Kenapa Jii-chan bisa melihat Demon
itu?" (Leo)
“Jika kamu menguasai sihir non-atribut,
kamu bisa memperkuat inderamu. Jadi kamu bisa bertarung jika kamu bertujuan
untuk itu." (Kent)
"Apa yang harus kulakukan
..." (Leo)
"Buatlah suatu item yang dapat
membuatu melihatnya sebelum bonusku selesai!" (Kent)
"A-Aku mengerti." (Leo)
Kemudian,
『Kakin!!』
Lagi-lagi Jii-chan melindungiku dari
serangan Demon itu.
"Cepat lakukan! Kalau tidak,
kita berdua akan mati!" (Kent)
"Y-Ya." (Leo)
Aku bergegas dan mengambil semua yang
bisa digunakan dari ranselku.
Pertama-tama, aku menaruh semua
kekuatan sihitku di batu sihir Wyvern.
Saat selesai menuangkan, gunakan
sihir penciptakan dengan cepat menggunakan material dari ransel.
Kemudian, beberapa material bersinar
dan bercampur dengan batu sihir.
Kemudian tunggu penyelesaian sambil
berharap untuk bergegas...
Ketika aku melihat Jii-chan, semakin
sulit untuk menahan serangan dari Demon itu.
Kumohon, buat itu tepat waktu!
Lalu cahaya itu berhenti.
Yang selesai adalah kacamata yang
bisa dipakai oleh pilot pesawat.
Aku memakainya dengan tergesa-gesa.
Kemudian,
(Tetapkan pemilik ke Leonce dan mulai
menavigasi.)
(Eh?) (Leo)
(Musuh di temukan, menampilkan lawan.)
Kemudian Demon itu muncul di tempat
yang kosong.
Tanpa curiga, aku bergegas dan
menebas kepala Mad Demon.
"Aku berhasil, entah bagaimana
aku berhasil tepat waktu, Jii-chan." (Leo)
Melihat ke belakang dan melihat Jii-chan.
Kemudian Ji-chan jatuh tak berdaya
...
"... Jii-chan?" (Leo)
Share This :
0 Comments