Chapter 2: The Red Haired Girl who can’t fit in
Guild Fairy Tail memiliki 3 lantai.
Lantai pertama tempat dimana biasanya
anggota Guild Fairy tail berkumpul dan menerima permintaan dari papan quest
sebelum akhirnya pergi menjalankan misi. Mirip dengan bar dan
penginapan, anggota
guild juga dapat berkumpul di sini sekedar untuk menyemburkan omong kosong dan
saling berbicara.
Lantai kedua adalah area kosong,
kelihatannya tidak jauh berbeda dari lantai pertama, ia memiliki papan quest
juga, tetapi kesulitan permintaan-nya berada pada level berbeda dari papan quest
yang ada dilantai pertama, hanya penyihir yang benar-benar kuat dan kompeten
yang diakui oleh Makarov bisa masuk ke sini.
Adapun Lantai 3 awalnya adalah tempat
yang digunakan untuk menaruh barang-barang penting Guild. Nah, ketika Noah
pindah ke Guild Fairy Tail Salah satu kamar di sana dibersihkan dan digunakan
oleh Noah.
Dengan kata lain, jika Noah tidak tinggal
disini, maka tidak akan ada seorang pun yang datang ke lantai 3, bahkan sekarang
tidak banyak orang yang datang ke sini kecuali untuk mencari Noah. Gray sering
datang ke sini, meskipun hanya sebentar.
Kemudian Noah dan Gray bergegas menuruni
tangga ke lantai satu, disaat mereka melewati lantai dua, keduanya sempat melirik
kesana, akan tetapi yang bisa mereka lihat hanyalah lantai yang kosong.
Sampai sekarang hanya ada 1 atau 2
orang yang diakui oleh Guildmaster, diizinkan untuk masuk dan menerima
pencarian dari lantai 2. Sudah tentu akan sangat jarang melihat orang lain di lantai
ini.
"Ne, Noah..."
Mungkin karena raaa keingintahuannya,
Gray mulai bersemangat.
"Aku mendengar dari beberapa rekan
Guild bahwa permintaan di lantai dua semuanya hanya untuk para penyihir yang hebat~~~~,
karena kita melewati ini setiap hari, mungkin kita bisa..."
"Jangan berpikiran macam-macam!"
Noah bisa menebak apa yang akan
dikatakan oleh Gray dan memilih untuk menghentikannya segera.
"Ketika aku pindah ke lantai 3,
kakek menunjukan ekspresi yang sangat menakutkan untuk memperingatkanku agar
tidak pernah masuk ke dalam sana. Jika melanggar, kita bisa dikeluarkan dari
guild tau!"
"Dikeluarkan?!"
Gray terkejut.
"Padahal kita cuma mau melihat-lihat,
kenapa hukumannya jadi begitu berat?"
"Aku tidak tahu."
Noah menggelengkan kepala.
"Kakek biasanya menyayangiku, kecuali
disaat kakek memperingatkanku untuk tidak boleh menggunakan sihir sebelum aku
bisa mengendalikan sihirku dengan baik, inilah yang kedua kalinya kakek memberikan
nada dan ancaman yang sama untuk melarangku masuk kesana, itu sebabnya kita tidak
boleh masuk ke dalam sana.”
"Cih..."
Gray mendecakkan lidahnya dan cemberut, semangatnya tampak
telah mereda.
"Bahkan jika kita tidak bisa
masuk sekarang, suatu hari kita pasti bisa!"
"Selama kakek mengizinkannya,
kita bisa memasukinya!"
Noah setuju dengannya.
Seorang penyihir yang belum dewasa dalam
kondisi magang, dan seorang lagi yang bahkan belum bisa menggunakan sihir sama
sekali, sekarang bersumpah satu sama lain untuk menjadi penyihir yang tak mudah
dikalahkan oleh siapapun..
Mungkin ini yang dimaksud sebagai,
"Anak sapi tidak
takut pada harimau?" (TLN: mungkin arti kasarnya
anak anak yang masih polos tidak tau apa apa???)
Dua orang dengan ekspresi tegas satu
sama lain, saling memandang dan tersenyum. Kemudian mereka pun bergegas turun
ke lantai satu.
"Hua—!"
Saat Noah dan Gray sampai ke lantai satu,
sebuah suara keras langsung terdengar di telinga mereka.
Pada saat ini, di mana baru beberapa saat
yang lalu sejak matahari terbit, sudah banyak penyihir yang telah berkumpul di
sini, beberapa dari mereka duduk berdampingan dalam kelompok untuk makan dan
minum di meja, sementara yang lainnya pergi untuk memeriksa papan quest dan
siap untuk mengambil beberapa permintaan/misi hari ini.
Sebagai seorang cucu dari presiden
guild "Fairy Tail", yang juga telah tinggal di sini untuk sementara
waktu. bagaimana mungkin orang tidak mengenali Noah, begitu mereka melihat Noah
turun, mereka menyambutnya dengan penuh semangat.
"Yo! Noah!"
"Akhirnya kau bangun?"
"Kamu terlambat dari biasanya
hari ini!"
"Kau mungkin tidak mengompol,
kan?"
"Ha ha ha!"
Dengan ekspresi tak berdaya Noah
menanggapi godaan mereka. Dan seperti biasa tempat ini selalu ramai. Noah telah
terbiasa dengan suasana seperti ini dan jujur ia menyukainya, kalau tidak Noah
tidak akan memilih untuk tinggal di sini.
Noah dapat menerima gurauan dari
rekan-rekan guild-nya dengan santai, tetapi ini tidak berarti bahwa Gray juga
bisa menerimanya.
"Hei! Kamu brengsek! Tidak
bisakah kau melihatku?!”
Gray melompat keluar dengan urat-urat
yang muncul di dahinya dan menunjuk ke orang-orang di dalam guild.
"Aku jelas di sini, namun kalian
hanya menyapa Noah setiap kali?!"
Semua anggota guild menertawakan Gray.
"Sebelum kamu mulai berbicara.
Gray, kenapa kamu tidak pakai baju!”
"Uwo?!"
Gray kemudian menyadari bahwa dia selama
ini hanya mengenakan celana pendek.
Melihat ini, Noah tidak bisa menahan
tawanya.
Meskipun Mereka adalah teman main di
usia yang sama, sebagai seorang yang baru berusia 11 atau 12 tahun, Gray
sebenarnya cukup mengesankan untuk bisa menggunakan sihir pada usia semuda itu.
Sayang sekali dia memiliki sifat yang aneh - eksibisionisme (TLN: sejenis hentai yang suka jalan jalan sambil telanjang
diluar rumah.)
Akibatnya Gray sering tak memakai
baju setiap saat.
Itu juga sebabnya Noah selalu menunjukan
poker-face ketika Gray datang ke kamarnya.
Sementara anggota guild sedang
bertengkar dengan Gray, Noah melihat ke salah satu meja di sudut guild.
Di sana duduk seorang gadis muda yang
terlihat seumuran dengan Noah dan Gray.
Itu adalah seorang gadis kecil yang
benar-benar tidak cocok dengan suasana guild yang ramai.
Gadis itu memiliki rambut merah, dan wajahnya
terlihat sangat halus dan juga sangat imut.
Entah kenapa, gadis ini terlihat sangat
imut dari berbagai aspek, tidak hanya mengenakan baju besi tebal dan dingin,
dia juga memakai penutup mata (Blindfold) di matanya. Duduk di sana sendirian,
tidak berbicara dengan siapa pun, seolah-olah dia mencoba untuk membuat penghalang
antara dirinya dengan dunia, dia hanya duduk di sana makan dengan diam.
Nama gadis muda itu adalah Erza Scarlet.
Tentang Erza, Noah tidak tahu apa-apa
kecuali bahwa Erza bergabung dengan Fairy Tail segera setelah Noah ikut
bergabung.
Tapi setelah bergabung dengan Fairy
Tail, Erza selalu mempertahankan keadaan ini, tidak bersosialisasi dengan siapa
pun dan tidak berinteraksi dengan siapa pun juga. Selain beberapa percakapan
singkat dengan Makarov, tidak ada yang pernah memiliki kesempatan untuk
berbicara dengannya.
Ada banyak cerita di balik gadis ini.
Itulah kesan pertama Noah tentang Erza,
dan itulah kesannya sejauh ini.
Mengamati Erza yang diam-diam makan
di sana, begitu kontras dengan suasana hati guild yang ramai. Noah sempat ragu-ragu,
sebelum akhirnya ia pergi ke konter yang bertanggung jawab atas makanan dan
minuman keras..
"Hmm?"
Masih seperti tikus, Erza mengunyah makanannya,
tetapi sebuah tangan muncul dari suatu tempat di luar pandangannya dengan
sepiring kue. Setelah meletakkan kue di atas mejanya, orang itu(Noah) menghilang.
Erza sedikit mengernyit, melihat ke
atas, dan memandang ke depan, sebagai hasilnya, dia hanya melihat punggung
lebar milik seseorang yang tidak jauh lebih tua atau lebih muda daripada dia
berjalan menuju pintu keluar sebelum secara bertahap menghilang dalam garis
pandangnya.
Erza menatap linglung di pintu keluar
sebelum pulih kembali ke akal sehatnya. Butuh beberapa saat sebelum dia akhirnya
mengambil garpu, memotong kue tersebut dan meletakkannya di mulutnya.
Setelah beberapa saat, Erza berbisik
dengan suara yang hanya bisa dia dengar.
"Sungguh manis…"
(TLN: hmmm....apakah yang Erza maksudkan disini adalah kue itu yang manis
atau orang yang memberi kue itu(Noah) yang manis?)
Share This :
0 Comments